Kamis, 21 Juli 2016

APA ITU BOTULISME?


Botulisme merupakan penyakit sangat langka yang menyebabkan kelumpuhan, botulisme disebabkan oleh racun saraf yang dikenal sebagai botulin yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Toksin yang dihasilkan oleh bakteri ini adalah salah satu racun paling kuat dan jumlah sekecil 1 mikrogram dapat mematikan bagi manusia, racun ini bekerja dengan menghalangi fungsi saraf dan menyebabkan kelumpuhan pernapasan bersama dengan kelumpuhan fungsi muskuloskeletal.



Botulisme pertama kali tercatat pada tahun 1735 ketika penyakit ini dikaitkan dengan sosis Jerman, pada tahun 1870, Muller, seorang dokter Jerman menamai penyakit ini botulisme, istilah dari kata Latin untuk sosis. Bakteri Clostridium botulinum pertama kali diisolasi pada tahun 1895 dan neurotoksin yang diproduksi bakteri ini diisolasi pada tahun 1944 oleh Dr Edward Schantz.

Jenis botulisme

1.Botulisme makanan
Bakteri botulisme dapat berkembang dengan oksigen sangat sedikit sehingga bisa hidup dalam makanan kaleng, makanan kaleng merupakan penyebab utama penyebaran botulisme makanan.

2.Botulisme luka
Jenis botulisme ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui luka terbuka, orang yang menggunakan obat-obatan terlarang suntik lebih rentan terhadap botulisme luka.

3.Botulisme bayi
Botulisme bayi terjadi ketika bakteri Clostridium botulinum tumbuh dalam saluran usus bayi, botulisme ini menyerang bayi antara usia 6 minggu hingga 6 bulan. Bayi terinfeksi botulisme saat memakan makanan atau kontak dengan tanah yang terkontaminasi.

Gejala

Gejala-gejala pada foodborne botulism terjadi tiba-tiba, biasanya 18 sampai 36 jam setelah racun memasuki tubuh, meskipun gejala-gejala bisa mulai lebih cepat selama 4 jam atau selambat-lambatnya 8 hari setelah mencerna racun. Racun yang lebih banyak diserap, lebih cepat orang menjadi sakit. Biasanya, orang menjadi sakit dalam waktu 24 jam makan makanan terkontaminasi adalah yang sangat parah terkena.

Gejala-gejala pertama pada foodborne atau luka botulism biasanya termasuk mulut kering, penglihatan ganda, kelopak mata layu, dan ketidakmampuan untuk fokus pada benda di sekitarnya. Pupil pada mata tidak mengkerut dengan normal ketika terkena sinar selama pemeriksaan mata. Bagaimanapun, pada foodborne botulism, gejala-gejala pertama seringkali mual, muntah, kram perut, dan diare. Orang yang memiliki luka botulism tidak mengalami gejala-gejala pencernaan apapun.

Kerusakan syaraf oleh racun mempengaruhi kekuatan otot tetapi bukan indra perasa. Nada otot pada wajah kemungkinan hilang. Berbicara dan menelan menjadi sulit. Karena menelan adalah sulit, makanan atau ludah seringkali terhisap (asoirated) ke dalam paru-paru, menyebabkan cekikan atau sumbatan dan meningkatkan resiko pneumonia. Beberapa orang menjadi sembelit. Otot pada lengan dan kaki dan otot yang berhubungan dalam pernafasan menjadi lemah secara progresif sebagaimana gejala-gejala secara bertahap menurunkan tubuh. Masalah pernafasan kemungkinan mengancam nyawa. Pikiran biasanya tetap jernih.

Pada sekitar 90% bayi dengan infant botulism, sembelit adalah gejala awal. Kemudian otot menjadi lumpuh, dimulai dari wajah dan kepala dan segera menuju lengan, kaki dan otot yang berhubungan dengan pernafasan. Kelopak mata layu, menangis lemah, bayi tidak bisa menghisap, dan wajah mereka kehilangan ekspresi. Kisaran masalah dari menjadi lemah dan lambat makan sampai kehilangan nada otot dalam jumlah besar dan mengalami kesulitan bernafas. Ketika bayi kehilangan nada otot, mereka bisa merasa timpang yang abnormal.

Pengobatan

Orang yang mengalami botulism harus pergi ke rumah sakit segera, tes laboratorium untuk memastikan diagnosa dilakukan, tetapi pengobatan seringkali tidak dapat ditunda sampai hasilnya diketahui. Untuk membantu menghilangkan berbagai racun yang tidak dapat diserap, dokter bisa memberi arang aktif melalui mulut atau melalui pipa yang dimasukkan ke dalam perut.

0 komentar:

Posting Komentar