This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 28 Juni 2016

WASPADA PENYAKIT JANTUNG KORONER


Jantung adalah pusat peredaran darah di dalam dada yang terus menerus memompakan darah ke seluruh bagian tubuh selama hidup seseorang.

Tugas utama jantung adalah memompakan darah merah yang kaya akan oksigen dan nutrisi, melalui arteri besar (disebut aorta) ke seluruh bagian tubuh. Bila oksigen telah diserap oleh jaringan tubuh, pembuluh darah balik (vena) mengalirkan darah yang miskin oksigen dan berwarna biru kembali ke jantung.

Lebih Jauh Tentang Arteri Koronaria
Arteri koronaria keluar dari aorta (pembuluh darah utama yang besar), kemudian bercabang dua menjadi arteri koronaria kiri dan kanan yang berdiameter lebih kecil yaitu- 3-4 milimeter. Keduanya melewati permukaan jantung, saling bertemu di bagian belakang dan hampir membentuk lingkaran. Karena bentuknya menyerupai mahkota (crown), maka para dokter jaman dulu menyebutnya arteri koronaria (coronary artery).
Arteri koronaria bentuknya sama dengan arteri (pembuluh nadi) lain, namun tetap berbeda karena darah hanya dapat mengalir melalui pembuluh ini ke jantung di antara dua denyutan, yaitu saat rileks. Ketika otot jantung berkontraksi, tekanannya terlalu besar sehingga darah tidak dapat melewati otot jantung. Ini berarti jantung memerlukan jaringan kerja yang efisien dari pembuluh darah halus tersebut (arteri koronaria) pada otot jantung untuk mendapatkan darah yang diperlukan. Pada PJK, arteri koronaria menjadi sempit (seperti pipa air yang tersumbat dalamnya) sehingga otot-otot jantung kekurangan suplai darah dan oksigen.

Apakah Penyakit Jantung Koroner itu?
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah jenis gangguan pada jantung yang paling sering ditemui dan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika arteri koronaria, pembuluh darah yang mensuplai darah kaya oksigen ke organ jantung, menyempit atau tersumbat oleh adanya suatu plak. Penumpukan plak ini mengurangi ruang gerak dari aliran darah. Kurangnya aliran darah dapat menyebabkan otot jantung ‘kelaparan’ dan dapat menimbulkan nyeri dada. Apabila aliran darah tersumbat total dapat terjadi serangan jantung, biasanya disebabkan oleh terbentuknya bekuan darah yang menutupi plak pada dinding pembuluh darah yang sudah pecah.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner :
Dua penyebab utama terjadinya PJK adalah proses aterosklerosis atau ateroma dan proses trombosis.

Ateosklerosis
Penyakit jantung koroner disebabkan oleh terbentuknya plak di dalam arteri pembuluh darah jantung. Plak terdiri atas kolesterol yang berlebihan, kalsium, dan bahan lain di dalam pembuluh darah yang lama kelamaan menumpuk di dalam dinding pembuluh darah jantung (arteri koronaria) serta arteri di tempat lain. Proses ini disebut dengan pengerasan arteri atau atherosclerosis atau ateroma (lihat gambar atherosclerosis). Pada sebagian besar orang, plak mungkin saja sudah mulai terbentuk di masa kecil dan makin menumpuk sepanjang hidup.

Merokok, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner.Trombosis adalah istilah medis untuk pembekuan darah, suatu proses alamiah untuk menghentikan perdarahan jika kita mengalami luka.Jika terjadi ateroma, dinding pembuluh darah tidak licin lagi, dan di tempat yang ada kerusakan ini sel-sel trombosit (untuk pembekuan darah) akan berkumpul menutupi kerusakan tersebut. Bekuan darah ini disebut dengan trombus. Jika kerusakannya kecil tidak terlalu berbahaya. Namun jika pembuluh darah menjadi sempit akibat ateroma, pembekuan darah sekecil apapun akan mengganggu aliran darah. Hal ini yang dapat menyebabkan nyeri dada atau angina. Pada serangan jantung, prosesnya sedikit berbeda. Timbunan lemak dalam pembuluh darah bukan hanya berisi lemak, namun juga jaringan bekas luka akibat adanya kolesterol. Ini akan membentuk fibrous cap (tutup fibrosa) di atas timbunan yang lebih keras daripada dinding pembuluh darah itu sendiri. Bila ada tekanan tiba-tiba dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding pembuluh darah yang lebih parah. Akibatnya, timbul bekuan darah yang lebih besar, yang bisa menyumbat pembuluh darah itu (disebut sebagai proses trombosis), sehingga darah tidak bisa mencapai otot jantung, dan mengakibatkan kematian pada sebagian otot jantung.

Faktor Risiko
Faktor risiko untuk penyakit jantung dapat dibagi dalam dua bagian, yakni faktor “yang dapat diubah” dan faktor “yang tidak dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah antara lain, faktor genetika (keturunan), masalah gender: pria lebih banyak terkena PJK dibanding wanita, serta usia. Sedangkan faktor yang dapat diubah antara lain: merokok, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kegemukan, stres, serta kurang berolahraga.

Usia dan Gender
Separuh dari yang terkena serangan jantung terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlahnya bertambah sesuai rata-rata pertambahan usia.Jumlah pria yang terkena PJK ternyata lebih banyak daripada wanita, terutama sebelum menopause. Penyebab yang tepat wanita jarang terkena PJK sebelum menopause belum diketahui secara pasti, namun tampaknya berhubungan dengan hormon esterogen yang tidak diproduksi lagi saat menopause.

Riwayat Keluarga
Jika dalam keluarga terdapat riwayat PJK terutama pada kedua orangtua yang terjadi sebelum usia 60 tahun, maka seseorang beresiko tinggi terkena PJK.

Makanan dan Kolesterol
Seperti telah dijelaskan sebelumnya aterosklerosis atau ateroma adalah penyebab utama PJK. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat arteri koronaria yang mensuplai oksigen dan nutrisi ke jantung. Inilah yang dapat menyebabkan serangan jantung. Semakin banyak lemak (terutama lemak hewan dan hasil susu) yang dikonsumsi, semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah seseorang, dan semakin tinggi risiko terkena PJK.

Merokok
Zat-zat kimia dalam rokok dapat terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru lalu beredar ke seluruh tubuh, dan mempengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini sering menyababkan pembuluh darah menyempit dan membuat sel-sel darah yang disebut platelet atau trombosit menjadi lebih lengket, sehinga mudah membentuk gumpalan. Semakin banyak seseorang merokok, semakin tinggi risiko terkena PJK.

Penyakit yang Terkait dengan PJK
Tekanan darah tinggi (hipertensi). Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar tidak diketahui pasti (lihat bab mengenai hipertensi). Tetapi celakanya tekanan darah tinggi sering tidak menunjukkan gejala. Tekanan tinggi di dalam arteri (pembuluh nadi) akan merusak dindingnya dan merangsang timbulnya aterosklerosis atau ateroma. Jantung juga akan bekerja lebih keras untuk memompa darah yang bertekanan tinggi tanpa suplai oksigen yang mencukupi. Hal ini meningkatkan kemungkinan orang terkena angina atau serangan jantung.
Diabetes. Diabetes disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi mengontrol penyebaran gula (glukosa) ke sel-sel di seluruh tubuh melalui aliran darah. Kadar gula dalam darah meningkat karena kurangnya insulin yang bertindak sebagai kunci pembuka masuknya gula ke dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan. Kelebihan kadar gula dalam darah ini dapat meningkatkan risiko gangguan di dalam peredaran darah termasuk PJK. Selain itu diabetes juga meningkatkan kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol tinggi yang menajdi faktor risiko terjadinya PJK juga.

Gejala Penyakit Jantung Koroner
Karena penyakit ini terbentuknya perlahan dan dalam waktu lama, kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka sudah memiliki penyakit yang parah. Jadi, kenali sejak dini apa saja gejala-gejala Penyakit Jantung Koroner.
Biasanya, gejala yang paling awal adalah nyeri dada, disebut juga angina, serta sesak nafas. Sayangnya, kadang-kadang serangan jantung yang menjadi tanda pertama penyakit ini. Menurut penelitian Framingham Heart selama 50 tahun, dari 50% pria dan 63% wanita yang meninggal mendadak karena penyakit jantung koroner (serangan jantung) tidak mempunyai gejala sebelumnya.

Nyeri dada (Angina)
Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh PJK. Angina atau nyeri dada karena PJK timbul setelah melakukan aktivitas dan hilang ketika beristirahat. Rasa nyeri timbul karena otot jantung tidak mendapat oksigen cukup. Angina biasanya berlangsung selama 2-3 menit, tidak lebih dari 10 menit.

3 cara mengenali nyeri dada karena PJK:
Rasa nyeri yang tidak bertambah parah saat menarik nafas
Biasanya terasa di tengah dada, bisa menyebar ke sisi kiri, kedua lengan, atau ke leher dan rahang.
Dada terasa seperti sesak, terbakar, tertusuk-tusuk, atau tertekan.

Serangan Jantung
Rasa nyerinya sama dengan angina, namun tidak hilang bila beristirahat, malah bertambah parah. Mereka yang pernah mengalaminya mengatakan bahwa inilah rasa sakit paling buruk yang pernah mereka rasakan. Perbedaan antara angina dan serangan jantung adalah, jika angina timbul karena otot jantung kurang oksigen namun tidak sampai menimbulkan kerusakan, pada serangan jantung sebagian otot jantung menjadi mati akibat kekurangan oksigen.

Bagaimana Mendiagnosisnya?
Dokter akan bertanya tentang kemungkinan faktor risiko dan gejala-gejala yang timbul serta melakukan pemeriksaan fisik.
Jika ada kecurigaan ke arah penyakit jantung koroner, kemungkinan akan dilakukan tes tambahan untuk menegaskan diagnosa.
Tes pertama yang paling biasa dilakuakan ialah Elektrokardiogram (EKG atau ECG), yang mengukur sinyal listrik yang mengontrol irama denyut jantung, roentgen dada, pemeriksaan darah rutin, dan latihan EKG yang sering disebut "treadmill."
Dengan kateterisasi jantung atau coronary angiogram, yaitu pemeriksaan untuk melihat aliran darah ke otot jantung, dapat diketahui bagian mana dari pembuluh darah jantung yang tersumbat. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan penyingkiran sumbatan pada arteri koronaria, seperti pada operasi bypass atau angioplasty.

Tindakan Operasi
Tetapi, tidak sedikit penderita yang terpaksa harus menjalani pengobatan dengan operasi untuk memperbaiki aliran darah ke jantung. Operasi dilakukan pada penderita dengan kondisi sering mengalami nyeri dada yang sangat menggangu aktivitas yang ringan sekalipun.
Dokter akan menganjurkan pengobatan lebih lanjut seperti:
Angioplasty, yaitu prosedur operasi untuk membuka arteri koronaria yang tersumbat, dengan atau tanpa stenting. Bila tanpa stenting berarti hanya dengan memasukkan balon. Selama penempatan stent, tabung kecil berkawat halus dimasukkan ke dalam arteri koronaria dan akan memuai selama proses angioplasty.
Atherectomy, yaitu prosedur operasi dengan cara menyingkirkan lemak dan kalsium yang menumpuk di arteri koronaria yang mensuplai jantung.

Menjaga Kesehatan Jantung
Nah, udah mulai ngebayanginkan gimana caranya supaya jangan sampai terkena penyakit jantung koroner ini. Bagi yang belum pernah merasakan serangan jantung, sebaiknya lakukan pencegahan sedini mungkin dengan menjaga kesehatan jantung. Namun apabila seseorang sudah pernah terkena serangan jantung, banyak cara yang bisa dilakukan agar serangan tidak terulang kembali.

Ini ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan jantung sejak dini, simak ya
Menurunkan Kolesterol. Dengan diet yang cermat, kadar kolesterol dapat turun 10-20 persen, namun jika harus diturunkan lebih dari itu, biasanya dikombinasikan dengan pemberian obat-obatan oleh dokter.
Memperbaiki Makanan. Mengubah jenis makanan yang bisa dimakan tidaklah mudah, namun penting untuk mengurangi risiko terulangnya serangan jantung.

Beberapa langkah untuk makan secara sehat antara lain:
Kurangi jumlah lemak dalam makanan anda.
Gantilah lemak dari hewan dan susu dengan minyak sayur.
Makanlah buah dan sayuran segar paling sedikit 5 porsi sehari.
Teruskan diet mengurangi berat badan yang wajar, bila perlu.
Perbanyak makanan kaya serat seperti roti gandum, beras merah, dan sereal untuk sarapan.
Berhenti Merokok. Anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila hanya mengurangi jumlahnya atau mengubah jenisnya, risikonya hampir tidak berkurang.
Mengurangi Stres
Berhenti Konsumsi Alkohol
Berhenti mengkonsumsi alkohol dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi hati (liver).
Olahraga Teratur. Penelitian di Amerika dan Eropa menunjukan bahwa olahraga teratur (20 menit, 2-3 kali semin

Senin, 27 Juni 2016

HISTOLOGI SISTEM URINARIA

GINJAL
        Memiliki sisi medial cekung, HILUS dan sisi lateral yang cembung
        Pelvis renalis, ujung atas ureter yang melebar, kaliks mayor dan kaliks minor
       Ginjal dibagi menjadi korteks dan medulla struktur berbentuk kerucut atau pyramid, pyramid medula berkas medula yang menyusup ke dalam korteks
       Setiap ginjal tediri atas 1-4 juta nefron, setiap nefron terdiri atas :
ü   Korpuskel renalis
ü   Tubulus kontortus proksimal
ü   Segmen tipis dan tebal ansa (lengkung) Henle
ü  Tubulus kontortus distal
ü   Tubulus dan duktus koligentes

KORPUSKEL RENALIS
        Bagian awal dari nefron
        terdiri atas seberkas kapiler yaitu GLOMERULUS yang dikelilingi oleh simpai epitel dinding ganda disebut SIMPAI (BOWMAN) GLOMERULAR
        terdiri dari :
ü  LAPISAN DALAM (VISERAL), menyelubungi kapiler glomerulus  sel epitel kompleks, PODOSIT melapisi setiap kapiler dan membentuk celah filtrasi  di antara prosesus interdigitasi, PEDIKEL
ü   LAPISAN LUAR (PARIETAL) membentuk permukaan luar simpai
       memiliki :
ü   kutub vaskular : tempat masuknya arteriol aferen dan keluarnya arteriol eferen
ü   Kutub tubular atau perkemihan : tempat tubulus kontortus proksimal berasal

TUBULUS KONTORTUS PROKSIMAL
        Jaringan epitel kuboid
        tubulus berlekuk ini lebih panjang dari tubulus kontortus distal
        sel tubulus proksimal mereabsorpsi 60-65% air saring dalam korpuskel ginjal, nutrisi, ion, vitamin, protein plasma kecil
        air dan zat terlarutnya diangkut langsung melalui dinding tubulus, KAPILER PERITUBULAR
        Apeks sel, mikrovili panjang, brush border, reabsorpsi

TUBULUS KONTORTUS DISTAL
        Tidak memiliki brush border
        bagian awal tubulus distal yang lurus berkontak dengan kutub vaskular di korpuskel ginjal nefron, APPARATUS JUXTAGLOMERULARIS, mekanisme umpan balik, autoregulasi aliran darah dan menjaga laju filtrasi

TUBULUS DAN DUCTUS COLLIGENS
        Bagian terakhir setiap nefron yang saling bergabung membentuk ductus colligens yang lebih besar, berjalan di tepi piramida ginjal dan bermuara ke dalam calyx minor
        Dilapisi epitel kuboid
        EPITHELIOCYTUS PRINCIPALIS (principal cell)     EPITHELIOCYTUS INTERCALATUS (intercalated cell)          mengatur keseimbangan asam-basa dengan menyekresi H dan menyerap HCO3





PENYAKIT LUPUS

Mengenal gejala lupus dan penyebab penyakit lupus. Apa itu lupus? Penyakit lupus adalah peradangan kronis yang terjadi ketika sistem imun tubuh menyerang organ dan jaringan tubuh. Peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, sel darah, jantung dan paru-paru.

Lupus lebih sering terjadi pada wanita, meskipun tidak jelas alasannya. Ada empat jenis lupus -systemic lupus erythematosus, discoid lupus erythematosus, drug-induced lupus erythematosus dan neonatal lupus. Diantaranya, systemic lupus erythematosus adalah yang paling umum dan paling serius.

Penyakit Lupus
Diagnosis dan perawatan terhadap lupus dapat memberikan perbaikan. Bagi banyak dari mereka dengan lupus, perawatan membantu mereka dapat hidup lebih aktif.

Ciri dan Gejala Penyakit Lupus

Dua kasus lupus tidak sepenuhnya serupa. Tanda dan gejela yang terjadi dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, dapat ringan atau parah, dan dapat bersifat sementara atau permanen. Banyak dari mereka dengan lupus memiliki karakteristik episodik dengan tanda dan gejala yang memburuk untuk sementara waktu kemudian membaik atau bahkan hilang untuk satu waktu.

Tanda dan gejala lupus yang anda alami didasarkan pada sistem tubuh bagian mana yang terkena efek penyakit ini. Tapi secara umum, tanda dan gejala lupus antara lain:
Lelah
Demam
Hilang berat badan atau berat badan meningkat
Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung
Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena sinar matahari
Radang pada mulut
Rambut rontok
Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress (Raynaud’s phenomenon)
Napas pendek
Nyeri pada dada
Mata kering
Mudah memar
Gelisah
Depresi
Hilang ingatan

Penyebab Penyakit Lupus

Lupus adalah penyakit autoimun yang muncul ketika tubuh terkena zat asing tertentu, seperti bakteri dan virus, kemudian sistem imun tersebut juga menyerang jaringan tubuh yang sehat. Hal ini menyebabkan peradangan dan kerusakan berbagai bagian tubuh, antara lain sendi, kulit, ginjal, jantung, paru-paru, pembuluh darah dan otak.

Dokter tidak mengetahui apa yang menyebabkan penyakit ini. Lupus seperti merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Banyak dari mereka dengan kecenderungan turunan mengalami lupus hanyak ketika mereka terkena sesuatu di dalam lingkungan yang dapat memicu lupus, seperti obat atau virus.

Jenis-Jenis Penyakit Lupus


Systemic lupus erythematosus
Lupus ini pada awalnya dapat berefek pada bagian tubuh manapun. Sistem di dalam tubuh yang secara umum terkena adalah sendi, kulit, paru-paru, ginjal dan darah. Ketika pada umumnya orang berbicara mengenai lupus, lupus tersebut biasanya adalah systemic lupus erythematosus.
Discoid lupus erythematosus
Lupus ini berefek hanya pada kulit. Mereka dengan lupus discoid mengalami ruam pada wajah, leher dan kulit kepala. Sejumlah kecil mereka dengan discoid lupus juga dapat mengalami systemic lupus erythematosus, meskipun tidak mungkin untuk memprediksi siapa saja yang akan mengalami bentuk lupus yang lebih serius.
Drug-induced lupus erythematosus
Lupus ini terjadi setelah anda menggunakan obat tertentu. Tidak semua orang yang menggunakan obat tersebut mengalami lupus. Lupus jenis ini berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh. Tanda dan gejala biasanya hilang ketika anda berhenti menggunakan obat yang menyebabkan lupus jenis ini terjadi.
Neonatal lupus
Merupakan bentuk langka dari lupus yang berefek pada bayi yang baru lahir. Ibu degan antibody tertentu yang memiliki hubungan terhadap penyakit autoimun dapat menurunkannya pada bayi mereka –bahkan jika sang ibu tidak memiliki tanda maupun gejala penyakit autoimun tersebut. Neonatal lupus dapat hilang sebelum menunjukkan perkembangannya. Dalam kasus yang lebih serius dapat menyebabkan masalah pada sistem elektrik jantung (congenital heart block).

Faktor risiko penyakit lupus



Meskipun para doker tidak mengetahui apa yang menyebabkan lupus pada banyak kasus, mereka telah mengidentifikasi faktor apa saja yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:
Jenis kelamin
Lupus lebih umum pada wanita.
Usia
Meskipun lupus dapat berefek pada segala usia, termasuk bayi, anak dan orang dewasa, tetapi lupus paling umum terdiagnosis pada mereka yang berusia antara 15 sampai 40 tahun.
Ras
Lupus umumnya terdapat pada ras Afrika, Hispanics dan Asia.
Sinar matahari
Terkena sinar matahari dapat membawa pada lupus kulit atau memicu respon internal pada mereka yang rentan.
Obat tertentu
Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan drug-induced lupus. Banyak obat yang secara potensial dapat memicu lupus, sebagai contoh antara lain adalah antipsychotic chlorpromazine; obat tekanan darah tinggi, seperti hydralazine; obat tuberculosis isonoazid dan obat jantung procainamide. Biasanya membutuhkan jangka waktu penggunaan dalam beberapa bulan sebelum gejala timbul.
Terinfeksi virus Epstein-Barr
Merupakan virus yang biasanya tertidur di dalam sel dari sistem imun anda meskipun tidak jelas alasan mengapa dan apa yang membuat virus tersebut aktif kembali.
Terkena zat kimia
Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dan rentan terekspos merkuri dan silica memiliki peningkatan risiko lupus. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami lupus.

Selasa, 21 Juni 2016

VARISES PADA IBU HAMIL


Pada masa kehamilan, seorang wanita akan banyak mengalami perubahan dalam tubuhnya. Salah satu dan yang tidak diharapkan adalah mulai munculnya varises, yang mulai mengembang melingkar dan membengkak pada daerah kaki. Varises memang tidak tergolong sebagai kondisi yang membahayakan, namun bisa sangat mengganggu terutama penampilan. Varises adalah kondisi yang umum, bahkan menurut American College of Plepology, 55% wanita mengalami varises dalam hidupnya. Menurut Dr Luis Navarro, direktur The Vein Treatment Center di New York City, Kehamilan adalah salah satu faktor terbesar yang mempercepat pembentukan pembuluh darah.

Senin, 20 Juni 2016

DETEKSI DINI RETINOBLASTOMA


Apa Yang Dimaksud Dengan Retinoblastoma?

Retinoblastoma adalah penyakit salah satu jenis kanker mata yang banyak menyerang anak-anak yaitu berupa sel tumor yang tumbuh pada retina mata. Retina merupakan bagian mata yang berfungsi untuk menerima bayangan visual yang dikirim ke otak.
Retinoblastoma terbagi menjadi dua, yaitu :
Unilateral, dimana kanker hanya menyerang satu mata, dan
Bilateral, kanker menyerang kedua mata.
Adakah Faktor-Faktor Penyebab Retinoblastoma

Penyebab pasti mengenai penyakit retinoblastoma ini belum diketahui. Tapi ada beberapa faktor yang diperkirakan menjadi pemicu munculnya retinoblastoma, seperti:
Kelainan genetik, yang menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkendali.
Trauma atau cedera pada mata
Neoplasma, yaitu pertumbuhan jaringan baru yang abnormal.
Kelainan metabolisme
Penyakit Vaskuler, yaitu kelainan pada sistem peredaran darah.
Inflamasi intraokuler, yaitu peradangan pada lapisan tengah bola mata, atau dinamakan juga Uveitis.
Malformasi congenital (cacat lahir), yaitu kelainan bawaan lahir yang disebabkan oleh faktor genetik dan atau faktor lingkungan.
Perubahan pada retina atau vitreus.
Kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan protektif yang ada dalam pita kromosom 13q14
Robekan retina, entah itu karena faktor bawaan atau karena benturan (cedera)
Ablasio vitreous posterior
Gejala Apa Saja Yang Muncul Pada Penderita Retinoblastoma ?

Iritasi mata yang ditandai dengan mata perih, merah dan atau bengkak.
Peradangan pada mata
Bintik putih pada bagian mata warna hitam (pupil mata).
Jika sudah parah, bintik putih akan membesar dan memantulkan cahaya yang masuk ke mata, seperti layaknya mata kucing.
Iris pada kedua mata memiliki warna yang berbeda
Mata juling (strabismus), dimana mata tidak dapat fokus ke arah yang sama.
Mata menonjol keluar (proptosis)
Jika gejala-gejala di atas dibiarkan, maka tumor dapat menyebar ke otak atau ke sumsum tulang belakang. Dan pada akhirnya akan membahayakan nyawa anak.
Bagaimana Cara Deteksi Dini Terhadap Retinoblastoma?

Sebagian besar retinoblastoma yang dideteksi sejak stadium awal dapat disembuhkan. Tapi sayangnya banyak kasus retinoblastoma yang terdeteksi pada stadium lanjut. Karenanya, untuk menghindari hal ini kita harus memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengenali tanda tanda pada kanker mata.
Apa Saja Langkah-Langkah Yang Dilakukan Dalam Mendiagnosa Penderita Retinoblastoma?

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendiagnosa retinoblastoma adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan mata
CT scan pada kepala
USG mata
Pemeriksaan serebrospinal, yaitu cairan yang ada di otak dan akord tulang belakang.
Pemeriksaan sumsum tulang.
Adakah Upaya Yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Terjadinya Retinoblastoma ?

sebanyak 10% pasien retinoblastoma memiliki saudara yang menderita penyakit yang sama. Gen biasanya didapatkan dari orang tua mereka. Tetapi selain itu, retinoblastoma dapat menyerang begitu saja meskipun tidak ada riwayat genetik. Anjurannya adalah, jika terdapat riwayat retinoblastoma dalam keluarga, sebaiknya mengikuti konsultasi genetik. Konsultasi genetik adalah konsuultasi dengan dokter ahli mengenai pengaruh kelainan genetik pada keturunan, termasuk di dalamnya cara mengatasi serta cara mengobatinya. Selain itu, berikut adalah upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan:
Jagalah kebersihan mata setiap saat
Melakukan deteksi dini dari gejala-gejala yang muncul. Jika retinoblastoma ditangani lebih awal, maka mata dapat dipertahankan serta kemungkinan sembuhnya lebih tinggi.
Jagalah pola makan anak. Hindarkan anak anda dari makanan-makanan yang mengandung banyak bahan kimia
Hindarkan kontak mata anak dengan segala zat atau bahan yang beresiko, seperti sabun dan shampoo dengan kandungan yang berbahaya.
Hindarkan anak anda dari berbagai macam radiasi yang berbahaya, seperti radiasi sinar X, radiasi komputer dan handphone.
Jagalah kebersihan anak setiap saat. Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah, seperti rajin mencuci tangan, sebelum makan serta sebelum melakukan aktifitas lainnya. Tangan yang kotor akan menjadi peluang bagi kuman untuk membuat mata iritasi.
Atur pemakaian soft lens. Pemakaian soft lens dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan iritasi pada mata serta membuat mata sulit bernafas.
Gunakan kacamata saat berkendara dan saat beraktifitas di luar ruangan. Debu dan polusi udara akan menyebabkan iritasi bahkan mengakibatkan kanker mata jika debu tersebut terakumulasi dalam mata anda.
Lakukan pemeriksaan mata ke dokter mata secara teratur.
Apa Saja Upaya Pengobatan Yang Bisa Dilakukan ?

Pengobatan pada penderita retinoblastoma tergantung pada ukuran serta lokasi tumor. Tindakan pengobatan untuk retinoblastoma stadium awal biasanya dengan cara pembedahan yang disertai kemoterapi/radiasi atau pembedahan tanpa kemoterapi/radiasi. Tindakan pembedahan yang dilakukan pada penderita kanker mata stadium lanjut biasanya akan mengangkat mata yang terinfeksi. Untuk tetap menjaga penampilan si anak, biasanya dokter akan menganjurkan untuk memasang mata palsu (protesa).
Jika kanker menginfeksi kedua mata, biasanya akan dilakukan tindakan bedah mikro khusus yang bertujuan untuk mengangkat atau menghancurkan tumor. Hal ini dilakukan agar kedua mata tidak diangkat. Jika harus diangkat, maka diusahakan agar tidak diangkat dua-duanya. salah satu mata akan dilakukan tindakan terapi penyinaran atau bedah mikro. Jika sudah sembuh, biasanya pasien akan diminta untuk kontrol setiap 2-4 bulan. Kemoterapi ulang dapat dilakukan jika ternyata kanker kambuh kembali.
Berikut uraian jenis pengobatan untuk penderita retinoblastoma
1. Kemoterapi

Pengobatan dengan metode kemoterapi menggunakan bahan kimia untuk membasmi sel-sel kanker. Hampir sama dengan jenis kemoterapi lain, kemoterapi untuk retinoblastoma juga dilakukan dengan cara memberikan pil kemoterapi untuk dikonsumsi oleh pasien. Selain dikonsumsi langsung, obat tersebut juga dibuat dalam bentuk lain yang dapat dimasukan melalui pembuluh darah.
Kemoterapi akan membantu mengecilkan tumor. Hal ini sebagai langkah awal pengobatan dimana pada tahap-tahap selanjutnya penderita akan dibantu dengan terapi radiasi, cryotherapy, thermotherapy atau terapi laser untuk memberantas sisa-sisa sel kanker yang masih ada. Dengan kemoterapi, kemungkinan dilakukannya tindakan pembedahan akan mengecil.
2. Terapi Radiasi

Yang digunakan dalam terapi ini adalah sinar X. Sinar-X berguna untuk merusak sel kanker sehingga petumbuhan sel menjadi terhambat. Ada dua jenis terapi radiasi yang digunakan yaitu radiasi internal dan radiasi eksternal.
3. Terapi Pembekuan (Cryotherapy)

Terapi ini dilakukan dengan menggunakan jarum yang kecil dan zat yang sangat dingin, seperti nitrogen cair. Cryotherapy dapat membunuh sel kanker. Cryotherapy dilakukan dalam beberapa sesi. Saat terapi, zat akan diaplikasikan tepat pada sel kanker atau pada area dekat sel kanker.
4. Pembedahan

Tindakan pembedahan yang umum dilakukan adalah bedah reseksi. Jaringan yang tidak normal akan dihancurkan serta memutuskan saluran darah ke tumor dengan menggunakan temperatur yang tinggi.
5. Imunoterapi

Teknik pengobatan Imunoterapi merupakan teknik pengobatan dengan meningkatkan serta pengaturan fungsi daya tahan tubuh.

Jumat, 17 Juni 2016

RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORENER PADA PEREMPUAN


Penyakit jantung umumnya dianggap sebagai penyakit kaum pria. Namun kenyataannya, satu dari empat perempuan meninggal karena penyakit kardiovaskular. Jumlah ini lebih banyak dari kematian yang disebabkan oleh semua jenis penyakit kanker. Hal tersebut menjadikan penyakit jantung koroner (PJK) salah satu penyebab kematian utama pada perempuan.

PJK pada perempuan memiliki risiko penyebab kematian yang lebih besar dibandingkan terhadap pria. PJK pada perempuan umumnya ditemukan pada usia yang lebih tua dibandingkan dengan pria. Hal itu disebabkan oleh:

Terjadi penurunan hormon esterogen yang selama ini berfungsi melindungi pembuluh darah dari kerusakan saat pasca menopause, sehingga risiko penyakit jantung pada perempuan meningkat dua kali lipat. Penurunan hormon estrogen ini juga menambah kadar lemak dalam darah sehingga menimbulkan penebalan pembuluh darah yang dapat menyebabkan PJK.
Perempuan  dengan PJK biasanya mengalami komplikasi yang lebih serius, karena lebih sering ditemukan adanya penyakit penyerta seperti diabetes, hipertensi dan gangguan ginjal.
Penyumbatan pada pembuluh darah kecil atau mikrovaskular lebih banyak terjadi pada perempuan. Penyumbatan yang seperti ini lebih sulit dideteksi dengan pemeriksaan standar yang ada pada saat ini.
Kurangnya pengetahuan kaum perempuan akan bahaya penyakit jantung, umumnya membuat mereka tidak menyadari gejala penyakit tersebut, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam mendiagnosa.
Gejala penyakit jantung yang timbul pada perempuan berbeda dari gejala yang timbul pada pria. Pada wanita, gejala yang timbul antara lain nyeri ulu hati, nyeri pada punggung atau leher, sesak napas, cepat capai serta gangguan irama jantung. Gejala-gejala inilah yang tidak disadari oleh kebanyakan perempuan sehingga seringkali menyebabkan keterlambatan dalam mencari pertolongan pada saat terjadi serangan jantung.

Beberapa faktor risiko utama PJK pada kaum perempuan antara lain:

Perempuan dengan diabetes mellitus atau kencing manis memiliki risiko 2 kali lipat untuk menderita PJK, dan mempunyai komplikasi yang lebih berat dibandingkan pria
Perempuan yang merokok mempunyai risiko PJK 6-9 kali lipat, sedangkan pada pria adalah 4-6 kali lipat
Perempuan yang obesitas atau kegemukan
Riwayat keluarga
Penurunan dan berhentinya produksi hormon estrogen, namun terapi sulih hormon pada perempuan menopause juga menimbulkan risiko PJK
Langkah awal adalah dengan melakukan deteksi dini seperti mengukur tekanan darah, mengetahui kadar gula darah dan kolesterol, serta mulai melakukan hidup sehat. Hidup sehat dapat dimulai dengan melakukan olah raga teratur yakni minimal 30 menit sebanyak 4 kali seminggu seperti jalan cepat atau jogging, berhenti merokok serta menjaga tekanan darah di bawah 120/80 mmHg, kadar kolesterol total kurang dari 175 mg/dL, kolesterol LDL kurang dari 100 mg/dL dan kadar gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL.

Segera konsultasikan kesehatan jantung Anda apabila mengalami gejala PJK, serta jalani pemeriksaan lebih lanjut. Kesadaran diri sendiri untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan sejak dini dapat mengurangi angka kematian PJK pada perempuan.

Selasa, 14 Juni 2016

PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE


Penyakit Demam Berdarah Dengue atau yang biasa disingkat dengan Penyakit DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegipty atau Aedes albopictus yang berkelamin betina. Biasanya nyamuk dengan kaki berwarna belang-belang putih ini menggigit mangsanya, manusia pada siang hari. Maka dari itu jika ada nyamuk bercirikan seperti ini haruslah waspada.

Ada 4 macam virus dengue; dengue tipe 1, dengue tipe 2, dengue tipe 3 dan dengue tipe 4. Sedangkan di Indonesia, virus dengue tipe 3 lah yang paling mendominasi. Dampak dari virus dengue dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler serta mengganggu sistem pembekuan darah. Hal inilah yang akan mengakibatkan pendarahan bahkan hingga kematian pada penderita penyakit DBD ini.

Ciri-Ciri Gejala Penyakit Demam Berdarah
Gambar Ilustrasi Artikel : Ciri Penyakit DBD
Gejala utama yang terjadi pada demam berdarah biasanya muncul 3 sampai 15 hari setelah terjadinya gigitan nyamuk. Gejala yang umumnya muncul yaitu demam tinggi, sakit pada bagian kepala yang cukup mengganggu, sakit pada bagian beakang mata, nyeri pada sendi, nyeri pada bagian otot dan tulang, ruam hingga terjadinya pendarahan ringan.

Gejala DBD biasanya berlangsung dua hingga tujuh hari. Meskipun demam sudah mulai mereda, namun sebaiknya tetap waspada karena gejala sangat mungin bisa muncul kembali. Pada tahapan kedua ini terjadi berhubungan dengan permeabilitas yang meningat pada bgian pembuluh darah kapiler.

Pada gejala tahap kedua antara lain : rasa sakit perut yang cukup parah, terjadinya masalah pada pernapasan dan muntah berkepanjangan.  Selain itu gejala lainya yang munkin saja terjadi yaitu pendarahan dengan tanda-tanda sebagai berikut :

1. Mudah terjadinya memar,
2. Pendarahan pada bagian gusi,
3. Mimisan,
4. Pendarahan pada bagian kulit, dan
5. Bisa saja terjadi pendarahan organ pada bagian dalam.

Pendarahan yang terjadi bisa berkembang dan lebih serius dan bisa menjadi pemicu terjadiya kegagalan sistem peredaran darah yang bisa menyebabkan shock dan juga kematian. Maka dari itu ketika ada gejala-gejala yang disebutkan terjadi maka lebih baik segera pergi ke dokter agar dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Lainnya :
Alat Terapi Pijat Murah
Alat Olahraga Kesehatan
Jual Supplemen Kesehatan
Tempat Konsultasi Kesehatan
Dokter Kesehatan Kulit
Cara Menjaga Kesehatan
Apa Sajakah Gejala-Gejala Penyakit Demam Berdarah?

Berikut ini akan kami jelaskan tentang gejala-gejala yang sering muncul pada seseorang yang terkena penyakit demam berdarah. Adapun gejala-gejalanya adalah sebagai berikut.

Panas tinggi yang datang secara tiba-tiba selama 2 hingga 7 hari dengan suhu badan mencapai 38-40 derajat celcius atau bahkan lebih.
Kulit nampak bintik-bintik merah.
Terkadang penderita penyakit DBD mengalami mimisan.
Terjadi muntah darah atau berak darah.
Tes Torniquet menunjukkan hasil yang positif.
Terjai pendarahan yang petekia, purpura atau akimosis.
Terkadang elu hati terasa nyeri karena terjadi pendarahan pada lambung.
Bila penyakit demam berdarah pada fase yang dapat dikatakan parah, penderita akan mengalami kegelisahan. Ujung tangan serta kaki berkeringat dingin.
Hematemeses.
Trombositomenia 100.000 per mm3.
Terjadi pembesaran pada plasma yang identik dengan kenaikan dinding pembuluh darah.
Lalu, Apakah Sajakah Pertolongan Pertama Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Penderita Penyakit Demam Berdarah?

Hal yang bisa kita lakukan dengan segera ketika seseorang terkena penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut.

Memberikan minum sebanyak mungkin kepada penderita.
Kompres untuk menurunkan panas.
Memberikan obat penurun panas kepada penderita DBD.
Bawa segera ke dokter apabila dalam 3 hari panas tank kunjung turun.
Serta ikuti saran dokter.
Bagaimanakah Cara Mencegah Penyakit Demam Berdarah?

Adapun pencegahan dari penyakit demam berdarah adalah sebagai berikut.

Memberantas sarang nyamuk dengan cara 3M (Menguras, Menutup, Mengubur).
Melakukan pengasapan.
Melakukan abatisasi (menaburkan bubuk abate ke dalam bak mandi atau tempat-tempat penampungan air)
Sistem kewaspadaan diri terhadap menyebarnya penyakit demam berdarah.

ANEMIA DEFISIENSI VITAMIN B12


DEFINISI
Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12.
Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah. Jika kekurangan salah satu darinya, bisa terjadi anemia megaloblastik.
Pada anemia jenis ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang besar dan abnormal (megaloblas). Sel darah putih dan trombosit juga biasanya abnormal.
Anemia megaloblastik paling sering disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 dan asam folat dalam makanan atau ketidakmampuan untuk menyerap vitamin tersebut.
Kadang anemia ini disebabkan oleh obat-obat tertentu yang digunakan untuk mengobati kanker (misalnya metotreksat, hidroksiurea, fluorourasil dan sitarabin).

PENYEBAB
Penyerapan yang tidak adekuat dari vitamin B12 (kobalamin) menyebabkan anemia pernisiosa.
Vitamin B12 banyak terdapat di dalam daging dan dalam keadaan normal telah diserap di bagian akhir usus halus yang menuju ke usus besar (ilium).
Supaya dapat diserap, vitamin B12 harus bergabung dengan faktor intrinsik (suatu protein yang dibuat di lambung), yang kemudian mengangkut vitamin ini ke ilium, menembus dindingnya dan masuk ke dalam aliran darah. Tanpa faktor intrinsik, vitamin B12 akan tetap berada dalam usus dan dibuang melalui tinja.
Pada anemia pernisiosa, lambung tidak dapat membentuk faktor intrinsik, sehingga vitamin B12 tidak dapat diserap dan terjadilah anemia, meskipun sejumlah besar vitamin dikonsumsi dalam makanan sehari-hari.
Tetapi karena hati menyimpan sejumlah besar vitamin B12, maka anemia biasanya tidak akan muncul sampai sekitar 2-4 tahun setelah tubuh berhenti menyerap vitamin B12.
Selain karena kekurangan faktor intrinsik, penyebab lainnya dari kekurangan vitamin B12 adalah:
·        pertumbuhan bakteri abnormal dalam usus halus yang menghalangi penyerapan vitamin B12
·        penyakit tertentu (misalnya penyakit Crohn)
·        pengangkatan lambung atau sebagian dari usus halus dimana vitamin B12 diserap
·        vegetarian.

GEJALA
Selain mengurangai pembentukan sel darah merah, kekurangan vitamin B12 juga mempengaruhi sistem saraf dan menyebabkan:
·        kesemutan di tangan dan kaki
·        hilangnya rasa di tungkai, kaki dan tangan
·        pergerakan yang kaku.
Gejala lainnya adalah:
·        buta warna tertentu, termasuk warna kuning dan biru
·        luka terbuka di lidah atau lidah seperti terbakar
·        penurunan berat badan
·        warna kulit menjadi lebih gelap
·        linglung
·        depresi
·        penurunan fungsi intelektual.

Farmakokinetik
Sianokolbalamin (vit B12) diabsorbsi baik dan cepat setelah pemberian IM dan SK. Absorbsi peroral berlangsung lambat di ileum, kadar puncak dicapai 8-12 jam setelah pemberian 3 mcg. Absorbsi ini berlangsung dengan dua mekanisme yaitu dengan perantaraan  faktor intrinsik Castle (FIC), dan absorbsi secara langsung.
Absorbsi dengan perantaraan FIC sangat penting dan sebagian besar anemia megaloblastik disebabkan oleh gangguan ini. Karena untuk absorbsi vitamin B12 harus dibebaskan lebih dahulu dari protein, maka jumlah yang diabsorbsi juga tergantung dari ikatannya dengan makanan/jenis makanan. Yang juga dapat mengurangi absorbsi vitamin B12 ialah pengkelat kalsium dan sorbitol dosis besar.
Absorbsi secara Langsung. Tidak begitu penting karena baru terjadi pada kadar vitamin B12 yang tinggi dan berlangsung secara difusi.
            Setelah diabsorbsi hampir semua vitamin B12 dalam darah terikat dengan protein plasma. Sebagian besar terikat pada beta-globulin (trasnkobalamin II) sisanya terikat pada alfa-glikoprotein (transkobalamin I) dan inter alfa-glikoprotein (transkobalamin III). Vitamin B12 yang terikat pada transkobalamin II akan diangkut ke berbagai jaringan, terutama hati yang merupakan gudang utama penyimpanan vitamin B12 (50-90%).
            Baik sianokobalamin maupun hidroksokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh protein. Ekskresi bersama urin hanya terjadi pada bentuk yang tidak terikat protein.

Sediaan dan dosis
Walaupun diagnosa pasti belum ditegakkan, sebaiknya langsung disuntikan 100 mcg sianokobalamin dan asam folat per oral dan asam folat 1-5 mg secara IM. Selanjutnya 100 mcg sianokobalamin IM dan 1-2 mg asam folat peroral diberikan selama 1-2 minggu.
Vitamin B12 tersedia dalam bentuk tablet untuk pemberian oral dan larutan untuk suntikan.
            Penggunaan sediaan oral pada pengobatan anemia pernisiosa kurang bermanfaat dan biasanya terapi oral lebih mahal daripada parenteral. Maka cara pemberian yang terbaik adalah secara IM atau SC. Dikenal 3 jenis suntikan vitamin B12 yaitu :
1.      Larutan sianokobalamin yang berkekuatan 10-1000 mcg/ml
Suntikan larutan sianokobalamin jarang sekali menyebabkan reaksi alergi dan iritasi ditempat suntikan. Kalau terjadi reaksi alergi biasanya karena sediaannya tidak murni.
2.      Larutan ekstrak hati dalam air
Penggunaan suntikan ekstrak hati inindapat menimbulkan reaksi lokal maupun umum dan dari ringan sampai berat. Reaksi ini disebabkan oleh alergen yang bersifat spesies spesifik dan bukan organ spesifik.
3.      Suntikan depot vitamin B12
Pada terapi awal diberikan dosis 100 mcg sehari parenteral selama 5-10 hari.
Terapi penunjang dilakukan dengan memberikan dosis penunjang 100-200 mcg sebulan sekali sampai diperoleh remisi yang lengkap yaitu jumlah eritrosit dalam darah ±4.5 juta/mm3 dan morfologi hematologik berada dalam batas-batas normal. Kemudian 100 mcg sebulan sekali cukup untuk mempertahankan remisi. Pemberian dosis penunjang setiap bulan ini penting sebab retensi vitamin B12 terbatas, walaupun diberikan dosis sampai 1000 mcg.

KENALI PPOK


Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah nama untuk koleksi penyakit paru-paru termasuk bronkitis kronis, emfisema dan penyakit obstruksi saluran napas kronis.

Orang dengan PPOK mengalami kesulitan bernapas, terutama disebabkan oleh penyempitan saluran udara mereka, ini disebut obstruksi aliran udara.

Gejala khas dari Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) termasuk:

ppok 1Meningkatkan sesak napas saat aktif
Batuk terus-menerus berdahak
Infeksi dada sering
Penyebab utama Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah rokok. Hal ini karena merokok mengganggu dan mengobarkan paru-paru, yang menyebabkan jaringan parut.

Selama bertahun-tahun, peradangan menyebabkan perubahan permanen dalam paru. Dinding saluran udara menebal dan lebih banyak lendir yang dihasilkan. Kerusakan pada dinding halus dari kantung udara di paru-paru menyebabkan emfisema dan paru-paru kehilangan elastisitas normal. Saluran udara yang lebih kecil juga menjadi bekas luka dan menyempit. Perubahan ini menyebabkan gejala sesak napas, batuk dan dahak yang terkait dengan Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Meskipun kerusakan yang telah terjadi ke paru-paru tidak dapat dikembalikan, Anda dapat memperlambat perkembangan penyakit. Berhenti merokok sangat efektif dalam melakukan hal ini.

Pengobatan untuk Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) biasanya melibatkan menghilangkan gejala dengan obat, misalnya dengan menggunakan Cordyceps untuk membuat bernapas lebih mudah. rehabilitasi paru juga dapat membantu meningkatkan jumlah latihan yang Anda mampu lakukan.

Tujuan pengobatan untuk Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah untuk:

Memperlambat penyakit dengan berhenti merokok dan menghindari pemicu, seperti polusi udara.
Batasi gejala Anda, seperti sesak napas, dengan obat-obatan.
Meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan dengan kegiatan rutin.
Mencegah dan mengobati flare-up dengan obat-obatan dan perawatan lainnya.
Rehabilitasi paru (rehabilitasi) dapat membantu Anda memenuhi tujuan-tujuan ini. Ini membantu melatih pikiran Anda, otot, dan hati untuk mendapatkan hasil maksimal dari kerusakan paru-paru . Program ini melibatkan tim profesional kesehatan yang membantu mencegah atau mengelola masalah yang disebabkan oleh Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Rehab biasanya menggabungkan olahraga , terapi pernapasan, saran untuk makan dengan baik, dan pendidikan lainnya.

Sebagian besar pengobatan untuk Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) termasuk hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk diri sendiri. Berhenti merokok adalah hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan untuk memperlambat penyakit dan meningkatkan kualitas hidup Anda.

Pembedahan jarang digunakan untuk Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Itu hanya dipertimbangkan untuk orang yang memiliki PPOK berat yang belum membaik dengan pengobatan lainnya. Operasi ini hanya pilihan bagi sejumlah kecil orang dengan Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Obat-obatan alami yang digunakan untuk mengobati Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat membantu mencegah gejala atau untuk membantu meringankan gejala.

Obat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) – pengobatan dapat membantu memperlambat perkembangan kondisi dan mengurangi gejala. Jika Anda merokok, cara terbaik untuk mencegah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dari mendapatkan cepat lebih buruk adalah untuk berhenti merokok dan menghindari kerusakan lebih lanjut paru-paru Anda.

Pengobatan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) – Institut Nasional untuk Kesehatan dan Perawatan Excellence (NICE) telah menghasilkan pedoman tentang diagnosis dan pengobatan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Departemen Kesehatan telah bekerja dengan pasien dan penyedia layanan kesehatan untuk menghasilkan strategi untuk mengobati Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Dan hingga sampai saat ini, obat herbal untuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah Cordyceps Plus Capsule dari PT. Green World Global. Obat ini sudah terbukti dan teruji oleh Study dan Para Ahli akan khasiat dan manfaatnya yang sangat luar biasa. Untuk mengetahui lebih lengkap tentang produknya, Silahkan simak berikut dibawah ini dengan baik.

Senin, 13 Juni 2016

KOMPRES AIR HANGAT ATAU AIR DINGINI?


Demam merupakan bagian dari respons tubuh dalam mengatasi penyakit. Pada saat demam sebenarnya badan sedang berusaha mengatasi penyakit. Beberapa penyakit yang diawali dengan gejala demam seperti demam berdarah, campak, rubela, batuk pilek dalam berbagai tingkat keganasan.

Biasanya kompres menjadi pertolongan pertama saat demam melanda. Kompres dipercaya dapat mengusir demam. Namun jangan sampai niat untuk menurunkan suhu tubuh dengan mengonpres justru malah akan membuat suhu tubuh makin tinggi akibat salah mengompres.

Dr. Herbowo Soetomenggolo Sp.A menjelaskan bahwa turun atau tidaknya demam dipengaruhi banyak hal terutama penyebab demam itu sendiri. “Tetapi kompres hangat minimal dapat membuat anak lebih nyaman dan hampir 90 persen berhasil menurunkan demam,” Herbowo menerangkan. Begitu mujarabnya kompres, sehingga mayoritas ibu memilih teknik ini saat buah hati demam.

Akan tetapi sebagian besar ibu salah kaprah dalam mengompres. Kompres yang benar adalah kompres hangat atau air suam kuku. “Kompres dengan air dingin tidak digunakan lagi karena hanya menurunkan demam sesaat dan justru akan menimbulkan demam lebih tinggi setelahnya,” Herbowo mengingatkan.

Salah kaprah berikutnya yang sering ibu lakukan, mengompres di jidat. Ini salah. Herbowo mengingatkan prinsip kompres hangat, membuat seluruh reseptor demam di tubuh menyadari anak sedang mengalami lonjakan suhu. Tubuh merespons demam dengan mengeluarkan zat-zat yang bisa menurunkan demam. Reseptor demam kita ada di seluruh permukaan kulit.

“Jadi bukan di kening saja. Dengan menghangatkan seluruh permukaan kulit, terjadi pelebaran pembuluh darah di seluruh kulit sehingga aliran darah bertambah dan panas tubuh makin cepat dibuang ke udara,” urainya. Kompres mujarab jika tekniknya benar. Caranya?

Teknik mengompres yang benar dapat adalah dengan menyeka seluruh tubuh anak atau dengan cara berendam di air hangat atau air suam kuku. Mungkin Anda pernah mendengar pertolongan pertama dengan kompres alkohol. Sebaiknya metode ini Anda abaikan. Kompres alkohol sudah tidak digunakan lagi karena dapat menimbulkan efek toksik (keracunan-red) pada anak.

Demam bukan sesuatu yang berbahaya. Yang patut Anda antisipasi justru kondisi sesudah demam berlangsung. Segala tindakan dalam menangani demam berpusat bukan pada seberapa banyak demam dapat ditekan, tetapi bagaimana agar pasien nyaman meskipun sempat kejang pada 24 jam pertama.

“Penelitian menunjukkan, kejang demam tetap ada meski demam diturunkan. Kejang demam terjadi pada awal perubahan suhu yang mendadak. Hanya terjadi pada 2 sampai 4 persen populasi anak demam alias kasus langka. Kejang tidak menimbulkan kematian, cacat, serta tidak menurunkan tingkat inteligensi,” paparnya panjang.

Mengompres memang sederhana dan sepele. Hanya berbekal air, wadah, dan sehelai kain. Lalu, dipadukan dengan banyak minum air putih. Sesederhana itu. Tapi manfaatnya tak main-main. Jurnal dari Sullivan JE dan Farrar HC bertajuk Fever and Antipyretic Use in Children menyebut, pada saat demam kebutuhan cairan meningkat sampai 1,5 kali dari kebutuhan normal.

Jika kekurangan cairan, demam akan meninggi. Setelah dikompres, perbanyak minum. Fungsinya, menjaga kecukupan cairan dan mencegah timbulnya panas lebih tinggi. Jangan minum minuman yang mengandung kafein (teh, kopi-red) karena akan menyebabkan cairan tertarik keluar melalui kencing sehingga makin kekurangan cairan.

Sebaiknya sediakan termometer untuk mengantisipasi datangnya demam. Jika tubuh anak Anda sudah terlihat lemas segeralah bawa ke rumah sakit. Jangan tunggu sampai suhu badan bertambah tinggi.

“Tidak ada suhu maksimal yang ditentukan. Jika anak Anda tidak mau minum banyak sehingga terlihat lemah atau terdapat tanda-tanda dehidrasi, segeralah bawa ke rumah sakit. Selain itu, jika terdapat tanda gawat lainnya seperti sesak, kejang yang tidak berhubungan langsung dengan demam, jangan ditunda-tunda,” Herbowo mengimbau.

Jika sudah dikompres, biarkan ia beristirahat. Jangan bangunkan anak hanya untuk memandikan atau memberi obat penurun panas. Makin banyak beristirahat, makin cepat sembuh. Hal lain yang patut dicamkan, tidak ada korelasi antara demam dan makanan pantangan.

“Selama demam dan sakit, metabolisme akan terganggu. Sebaiknya mengonsumsi makanan yang lunak sehingga mudah dicerna. Satu lagi, hindari pemakaian baju berlapis dan selimut tebal karena itu malah menyulitkan kulit untuk melakukan pertukaran panas dengan udara,” pungkas Herbowo.

Minggu, 12 Juni 2016

WASPADA IMPOTENSI


Disfungsi ereksi atau dikenal juga dengan impoten adalah ketidakmampuan seorang pria untuk mendapatkan dan menjaga ereksi yang cukup dalam melakukan hubungan seksual. Dengan kata lain, alat vital pria kurang keras, lembek. Kondisi seperti ini disebut juga sebagai lemah syahwat. Seperti ejakulasi dini, kebanyakan pria malu mengakui dan membicarakan hal ini. Padahal, konsultasi, komunikasi dengan pasangan dan cara pengobatan yang tepat mampu menyembuhkan impotensi.

Rabu, 08 Juni 2016

MALARIA


Malaria adalah penyakit menular akibat infeksi parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk malaria yang bernama Anopheles. Nyamuk Anopheles penyebab penyakit malaria ini banyak terdapat pada daerah dengan iklim sedang khususnya di benua Afrika dan India. Termasuk juga di Indonesia.

Parasit plasmodium yang ditularkan nyamuk ini menyerang sel darah merah. Sampai saat ini ada empat jenis plasmodium yang mampu menginfeksi manusia yaitu plasmodium vivax, plasmodium malariae, plasmodium ovale dan plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum merupakan yang paling berbahaya dan dapat mengancam nyawa.

Nyamuk Malaria Anopheles
Setiap tahunnya, sekitar 1,2 juta orang di seluruh dunia meninggal karena penyakit malaria. Demikian menurut data terbaru yang dimuat dalam jurnal kesehatan Inggris, The Lancet. Angka yang dilansir itu jauh lebih tinggi dari perkiraan WHO tahun 2010 yakni 655.000.

Banyak yang mengira penyakit malaria sama dengan demam berdarah karena punya gejala yang mirip dan sama-sama ditularkan oleh nyamuk. Namun perlu diketahui bahwa keduanya berbeda. Malaria disebabkan oleh nyamuk anopheles yang membawa parasit plasmodium, sementara demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang membawa visrus Dengue.

Gejala Penyakit Malaria

Gejala malaria mirip dengan gejala flu biasa. Penderita mengalami demam, menggigil, nyeri otot persendian dan sakit kepala. Penderita mengalami mual, muntah, batuk dan diare. Gejala khas malaria adalah adanya siklus menggigil, demam dan berkeringat yang terjadi berulang ulang. Pengulangan bisa berlangsung tiap hari, dua hari sekali atau tiga hari sekali terggantung jenis malaria yang menginfeksi. Gejala lain warna kuning pada kulit akibat rusaknya sel darah merah dan sel hati.

Infeksi awal malaria umumnya memiliki tanda dan gejala sebagai berikut :
Menggigil
Demam tinggi
Berkeringat secara berlebihan seiring menurunnya suhu tubuh
Mengalami ketidaknyamanan dan kegelisahan (malaise)

Tanda dan gejala lain antara lain:
Sakit kepala
Mual
Muntah
Diare

Dalam beberapa kasus, parasit penyebab malaria bisa bertahan dalam tubuh manusia selama beberapa bulan. Sementara itu, infeksi akibat parasit P. falciparum biasanya lebih serius dan lebih mengancam nyawa. Sehingga ketika merasakan gejala tersebut, penangan dokter lebih awal sangat disarankan.

Penyebab, Penularan & Faktor Risiko

Meski memiliki gejala yang hampir mirip, malaria dan demam berdarah disebabkan oleh nyamuk yang berbeda. Nyamuk penyebab demam berdarah adalah Aedes Aegypti, dan menyerang pada siang hari. Sementara nyamuk Anopheles penyebab malaria menyerang pada pagi dan sore hari.

Penyebab Malaria


Parasit yang menyebabkan malaria disebut plasmodium. Ada 170 jenis plasmodium, tapi hanya empat yang menyebabkan malaria pada manusia :
P. falciparum, merupakan jenis yang banyak terdapat di Afrika dan menyebabkan gejala yang parah.
P. vivax, merupakan jenis yang banyak terdapat di daerah tropis Asia.
P. malariae, banyak terdapat di Afrika dan dapat berdiam di aliran darah tanpa menimbulkan gejala apapun untuk beberapa tahun.
P. ovale, banyak terdapat di Afrika bagian barat.

Proses Penularan Penyakit Malaria


Penularan parasit plasmodium kepada manusia adalah melalui nyamuk anopheles betina. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi malaria, nyamuk tersebut menyedot parasit yang disebut gametocytes. Parasit tersebut menyelesaikan siklus pertumbuhannya di dalam tubuh nyamuk dan kemudian merambat ke kelenjar ludah nyamuk. Pada saat menggigit anda, nyamuk ini menyuntikan parasit ke aliran darah anda. Menuju hati kemudian melipatgandakan diri.

Bentuk penularan lain yang dapat terjadi dapat berupa penularan dari wanita hamil ke janin. Malaria juga dapat menular melalui transfusi darah.

Faktor Risiko Terkena Malaria


Mereka yang memiliki imunitas rendah terhadap malaria memiliki risiko yang lebih besar. Hal ini berlawanan dengan mereka yang tinggal di daerah endemik karena telah memiliki imunitas terhadap malaria.

Mereka yang berisiko mengalami malaria antara lain:
Anak-anak dan bayi
Pelancong yang datang dari wilayah tanpa malaria
Wanita hamil dan janinnya

Pencegahan dan Cara Pengobatan

Tidak ada vaksin yang efektif untuk melawan malaria. Pada negara-negara endemik cara pencegahannya adalah dengan menjauhkan nyamuk dari manusia dengan memakai obat nyamuk atau jaring nyamuk.

Cara Pencegahan


Biasanya pemerintah melakukan foging (pengasapan) di tempat-tempat endemik malaria. Namun kita juga bisa melakukan pencegahan seperti berikut:
Menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju tertutup
Menggunakan krim anti nyamuk
Memasang kelambu anti nyamuk
Jika Anda akan bepergian ke tempat di mana banyak nyamuk malaria mengancam, konsultasikan dulu dengan dokter
Jangan keluar rumah setelah senja
Menyemprotkan obat nyamuk di kamar tidur dan isi rumah

Jangan lupa, jaga kesehatan diri dengan makan makanan bergizi dan olahraga teratur untuk meningkatkan sistem imun dan mencegah serangan penyakit malaria!

Cara Pengobatan


Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam pengobatan malaria yaitu : jenis plasmodium yang menginfeksi, keadaan klinis pasien (usia dan kehamilan) dan jenis obat yang cocok untuk plasmodium penginfeksi. Jenis obat tergantung dari daerah geografis tempat plasmodium tersebut hidup. Hal tersebut disebabkan adanya plasmodium yang sudah resisten terhadap beberapa obat pada daerah daerah tertentu.

Malaria ringan dapat diberikan obat oral. Sedangkan malaria berat yang mempunyai gejala klinis perdarahan harus di observasi di rumah sakit dengan pengobatan intra vena.

Minggu, 05 Juni 2016

MEKANISME INFEKSI



AGEN INFEKSI
ž  Prion
ž  Virus
ž  Bakteriofaga, Plasmid, Transposon
ž  Bakteri
ž  Klasmidia, Riketsia, Mikoplasma
ž  Fungus
ž  Parasit Protozoa
ž  Cacing
ž  Ektoparasit

Jumat, 03 Juni 2016

GEJALA DAN TANDA PENYAKIT TIFUS

Pada umumnya, masa inkubasi bakteri penyebab tifus (tipes) adalah 7 hingga 14 hari. Ini adalah durasi antara bakteri pertama memasuki jaringan tubuh sampai gejala pertama muncul.

Jika tidak ditangani dengan tepat, kondisi pengidap tifus dapat memburuk dalam beberapa minggu. Bahkan perlu waktu hingga hitungan bulan hingga tubuh dapat sepenuhnya pulih. Gejala juga dapat muncul kembali karena tidak mendapat pengobatan.

Padahal jika dirawat dengan baik, kondisi pengidap bisa mulai membaik dalam 3 hingga 4 hari.

Apa Saja Gejala yang Umum Dirasakan?
Berikut gejala yang umum terjadi begitu Anda terinfeksi:

Demam hingga 39°C-40°C. Pada minggu pertama, demam akan naik-turun. Pada minggu kedua, demam akan meninggi.
Otot terasa sakit
Sakit kepala
Merasa lemas
Kelelahan
Hilang nafsu makan
Anak-anak sering mengalami diare, sementara orang dewasa cenderung mengalami konstipasi
Muncul ruam pada kulit berupa bintik-bintik kecil berwarna merah muda
Kebingungan. Merasa tidak tahu sedang berada di mana dan apa yang sedang terjadi di sekitar
Gejala tifus berkembang dari minggu ke minggu, dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Minggu pertama:

Demam. Awalnya tidak tinggi, kemudian meningkat menjadi 39°C-40°C
Sakit kepala
Lemas dan kelelahan
Batuk kering
Kehilangan nafsu makan
Sakit perut
Diare atau sembelit
Ruam pada kulit
Minggu kedua:

Jika tidak segera ditangani, Anda akan memasuki stadium kedua dengan gejala:
Demam tinggi yang masih berlanjut
Diare atau sembelit parah
Penurunan berat badan
Perut sangat kembung
Minggu ketiga:

Anda mungkin akan mengigau dan mulai kebingungan
Berbaring lemas dan kelelahan dengan mata setengah terbuka
Minggu keempat:

Demam menurun perlahan-lahan
Namun gejala bisa terasa kembali setelah 2 minggu mereda
Berkonsultasi ke Dokter
Segera konsultasi kepada dokter jika Anda atau anak Anda mengalami demam tinggi dan beberapa gejala di atas, terutama jika tidak kunjung mereda setelah dua hari. Ingatlah bahwa walaupun telah menerima vaksin atau imunisasi, seseorang masih bisa mengidap tifus.